Dear #mantan , I used to love you. Or maybe, its better when I said, I used to LIKE you. Because LOVE is undescribeable.
Dear #mantan , kau pernah ada di sana. Ya. Di sana. Di jantung hatiku. Pemicu semua gerakan jantungku. Alasan setiap tarikan nafasku.
Dear #mantan , ada hikmah di setiap pertemuan,pun perpisahan. Bukankah kau bahagia waktu dulu? Denganku. Begitupun dengannya. Percayalah.
Dear #mantan , aku benci kamu. Karena kamulah salah satu alasan jantungku berdegup tiap ingatan tentang masa lalu mendadak menyusup ke otak.
Dear #mantan , aku benci kamu. Karena kamulah yang bertanggung jawab atas setiap tetes air mata yang pada akhirnya harus tersiakan. :’)
Dear #mantan , aku benci kamu. Karena satu laci usang di otakku ini milikmu,dan hatiku menolak laci lain untuk dicinta.
Dear #mantan ,aku benci kamu.Kamulah alasan dibalik senyumku juga alasan dibalik derasnya tangisku.Tragis.Tapi magis.Its all ‘bout you!
Dear #mantan , kau buat aku mati seperti mayat,menginginkanmu seperti vampir,dan mempercayaimu seperti Frankenstein. Polos.
Dear #mantan , ini salahmu. Sekarang aku harus beradaptasi lagi dengan hidup yang kian lama kian basi. Lelah. Tapi bukan mustahil.
Dear #mantan ,salah besar jika kau berpikir kau bs buatku kembali ke pelukanmu.Ada alasan mengapa aku pernah melepasnya.
Dear #mantan ,tolonglah.Bila memang ini jalannya,menjauhlah.Ya.Seribu langkah ke timur.Kenapa?Agar kau selalu ada mengganti tidurnya mentari
Dear #mantan ,mgkn orang2 merindukan bibir atau ciuman,tangan atau genggaman. Tapi aku rindu kaki dan topanganmu.
Dear #mantan , ohh sahabatku berbisik meminta buah tangan darimu. Sebuah pesan manis yg diiringi senyum manis dari sahabatnya,aku.
Dear #mantan ,lihatlah pada jari jemariku.Hentikan mereka.Bila tidak mereka akan terus berceloteh mengirimkan pelukan kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar