Kamis, 09 September 2010

His and Her Circumstances


Chapter  XII : Let’s Back To The Very Beggining!!(Can We Kiss Again??)

“Jangan lupa selalu minum pil zat besinya. Darah dalam tubuhnya memang telah dipulihkan dengan donor tapi tetap, masih belum stabil. Maka, zat besinya harus terus diperhatikan...Lalu.......” suara dokter yang menangani Terrant terus terdengar sementara Renna tampak tak peduli. Yang dipikirkannya hanyalah bahwa Terrant sekarang telah keluar dari rumah sakit. Kini mereka berdua dapat memulai semuanya kembali.
Di apartemen Terrant,
“Renna...” ujar Terrant lembut sambil memalingkan tubuhnya. “Aku...aku...gak selingkuh...Aku saat itu hanya..hanya...”
Tanpa menunggu ucapan yang lebih jauh lagi Renna memeluk Terrant sambil berkata lirih, “Aku tahu...Aku tahu....Aku percaya kamu,....bahkan lebih dari diri kamu sendiri.”
Terrant yang terdiam memaku...berpikir betapa cewek yang satu ini sangat berharga bagi dirinya. Sangat berharga melebihi apapun, tapi tetap tidak melebihi Tuhannya. Tuhan Yang Maha Besar, yang telah mempertemukan dia dengan penolongnya. Ya, gadis yang sangat baik, manis memang, tapi alasan yang lebih penting bahwa dia menjadi yang terpenting adalah karena dia baik.
“Renna..mungkin aku gak pantas untuk ini...tapi,maukah kau menikah denganku dan menjadi pendamping hidupku...selamanya?”
Renna melepaskan pelukannya dan menatap Terrant dalam-dalam.
“Sayang,...banyak hal yang telah kita lalui bersama. Bunga-bunga mawar yang kau berikan menjadi saksi bisu akan kebahagiaanku bahwa aku telah menjadi milikmu. Atap gedung sekolah pun telah menjadi saksi bisu cinta kita, bahwa setiap minggu kau selalu meneriakkan sayangmu padaku...” Renna terdiam, sedangkan muka Terrant memerah.
“Tapi, peristiwa yang paling penting dalam hubungan kita adalah ketika kau menyadari kenyataan bahwa kemarahanku kepadamu adalah hal yang paling menakutkan sehingga kau berbohong, bukan kepadaku, tetapi kepada hati nuranimu sendiri, lalu kau tidak kuat menahan kebohongan itu lalu menamparku....”
Terrant total membisu. Seakan pikirannya telah dibaca habis oleh Renna. Ia malu karena teringat kesalahan yang telah ia lakukan pada Renna.
“Kau tahu,....bahkan bila semua hal buruk yang telah kau lakukan padaku itu dijadikan satu, kau tetap kekasihku, kau tetap Terrantku, dan aku mau mendampingimu seumur hidupku....” Renna mengakhiri kalimatnya dengan ciuman. Ciuman yang paling manis yang pernah dia berikan. Ciuman yang paling lembut yang telah diterima oleh Terrant. Sesaat Terrant terdiam dan melepaskan diri. Namun, ia tak dapat membendung perasaannya lagi,~bahwa ia sangat menyayangi gadis yang ada di depannya ini, yang baru saja menciumnya~maka ia balas mencium lagi.

Malam itu, Renna dan Terrant kembali jadi mahasiswa lagi...Kembali menjadi mereka yang dulu lagi. Kembali lagi ke awal daripada awal pertemuan mereka. To the very, very beginning....TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar