Kamis, 09 September 2010

His and Her Circumstances


Chapter VI: He Changes She Realized (Her Circumstances)

Saat Renna baru naik tingkat 4…
“Renna? Mana Terrantnya?” sapa orang yang tak dikenalnya sambil lalu.
“Eh, Renna? Gimana nih? Ayangnya udah kerja yah?” sindir yang lain.
Ada juga yang menyapa ramah,
“Pagi Renna. Gimana kabar Terrant?”
“Hai, Renna! Yang langgeng yah,..meski si cayang udah kerja…”

Dengan semua sapaan itu Renna hanya tersenyum saja. Pada awalnya belum ada yang berubah. Terrant masih sering menjemputnya dan memamerkan kemesraan. Tapi sampai bulan keenam nyata sekali bahwa semua perhatian itu benar-benar berkurang drastis. Bahkan orang-orang pun menyadari dan mulai memberikan banyak komentar. Mulai dari yang senang pujaan hatinya bakal jadi jomblo lagi, ada yang sedih melihat kemesraan dua sejoli yang berakhir.
“Eh, kalian udah denger belom, Renna kan berantem ama Terrant!” ini jelas bohong. Tapi, reaksinya,
“Wah! Mereka bentar lagi putus gak yah? Aku udah lama banget nungguin Terrant…” penggemar Terrant tampaknya.
“Aih, aih, kayaknya si primadona mesti siap-siap dengan kedatengan Gue nih!” yang ini tampaknya penggemar Renna.
“Aduuuh, jangan putus dong! Padahal mereka cocok banget kan?” yang ini tampaknya penggemar keduanya yang diikuti dengan anggukan teman-temannya.
Gadis yang menjadi salah satu dari dua tokoh utama hanya bisa menyembunyikan kepedihannya dalam-dalam. Tak boleh ada yang tahu ia sedang bersedih. Tak boleh ada yang tahu. Ia harus tersenyum. Selalu tersenyum. ‘Lagipula kami tidak berantem kok!’ pikirnya sambil terus meyakinkan dirinya tak ada sesuatu dengan perubahan Terrant. Tak ada yang bisa ia lakukan selain percaya bahwa Terrant masih sayang padanya. Ia ingin sekali percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar