Kamis, 09 September 2010

His and Her Circumstances


Chapter VIII : Regrets That He Takes – Second Part (His Circumstances)

Bego! Tolol! Kenapa bisa aku mengatakan itu padanya? Aku gak sadar! Padahal aku gak ingin mengatakan itu! Tapi, mulutku bergerak dengan sendirinya dengan ketakutanku akan kemarahannya. Matanya…Bibirnya…Mukanya! Aku gak mau! Aku gak bisa. Aku bener-bener nyesel melihat mukanya sedih! Dan, tangan ini! Tangan ini yang menamparnya! Menampar wajahnya! Apa yang udah aku perbuat! Aku…aku…menyakitinya! Aku mengusirnya! Aku….Aku….Argghhhhh!!! TUHAAANN!!!! Kenapa aku bisa melakukan ini padanya.
Terrant berjalan dengan gontai menuju tempat tidurnya. Menghempaskan dirinya sendiri. Mengingat kembali, sejak kapan hatinya seperi ini. Rusak! Sebenarnya dia tak pernah tidur dengan wanita manapun! Tak pernah! Betapa mengerikannya baginya wajah marah gadisnya hingga ia berbohong seperti itu.
Yang menggunakan kondom itu adalah teman-teman sekantornya. Mereka benar-benar membawa Terrant ke pergaulan yang buruk. Ketika baru kerja, mereka mengajak Terrant ke diskotik. Hal yang benar-benar tak ingin dilakukan Terrant. Tapi, dilakukannya juga karena dia takut dikira tak gaul. Banyak hal yang ditakutinya bila ia masuk ke diskotik itu terutama masalah hubungan dan perilaku. Dan,…dengan sukses pengaruh buruk itu masuk ke dalam dirinya.
Teman-temannya mengajarkan bahwa wanita dapat dengan mudah dicari di sini. Mereka juga mengajarkannya, jangan terlalu memanjakan wanita, nanti mereka besar kepala. Ada lagi ajaran mereka, selingkuh itu tak dilarang selama kau dapat dengan mudah menyimpannya. Tapi, kalau kau merasa tak bisa jangan, begitu kata mereka semua. Ia tak mau melakukannya, tapi tanpa sadar dilakukannya. Ia mulai berhenti mengirimkan sms sayang yang biasa dikirimkan pada Renna. Ia mulai berhenti mengirimkan sebuket mawar tiap minggu. Ia berhenti melakukan semua yang biasa dilakukannya untuk kekasihnya itu.
Berhenti. Ia mulai berpikir, hidupku ini juga sebaiknya berhenti saja.
Dan,…itulah yang dilakukannya setelah seminggu dalam kepedihan dan penyesalan,....mengiris pergelangan tangannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar